Kamis, 27 November 2014

REPRENSI NOVEL PERCOBAAN SETIA

TUGAS UNIVERSITAS GUNADARMA NOVEL PERCOBAAN SETIA

Disusun Oleh :
                                                      Nama   : Abdurrohman zaelani
Mart caraka bimo
Sekar ayu
hans putri
Fakultas Ekonomi Manajemen
S1 – Manajemen
Universitas Gunadarma
2014 – 2015
PERCOBAAN SETIA
Perobaan Setia merupakan roman karya sastrawan Balai Pustaka, Suman H.S. Romanini diterbitkan oleh Balai Pustaka pada tahun 1931. Roman ini berkisah tentang kesabaran, ketakwaan, kejujuran, dan perbuatan baik lainnya yang pasti akan mendapat ganjaran yang baik pula. Demikian pula halnya dengan perbuatan buruk pun akan mendapatkan ganjaran yang buruk pula. Dengan kata lain, perbuatan buruk akan dikalahkan oleh perbuatan baik.
Peristiwa-peristiwa dalam roman ini terjadi di Sumatra Barat (Sungai Kampar dan Taratak Buluh), dan Malaka, dengan melibatkan tokoh-tokoh sebagai berikut: Syainsuddin, seorang pemuda yatim yang taat beragama, jujur, sabar. Haji Djamin, seorang detektif. Abdul Fatah, seorang penipu. Haji Salwah, wanita saleh, anak seorang saudagar kaya tempat Syamsuddin bekerja. Ia juga merupakan orang tua angkat Syarnsuddin.
Syamsuddin sejak kecil telah menjadi anak yatim. Ayahnya meninggal dunia ketika ia baru berumur 4 tahun. Bersama ibunya ia tinggal di Sungai Kampar. Ketika ia menginjak usia 8 tahun, ibunya menikah lagi, namun untung baginya karena ayah tiriya sangat mencintai dan menyayanginya. Ayah tirinya kemudian membawa Syamsuddin, ibu, dan adiknya yang baru berumur satu tahun ke Tatarak Buluh. Di tempat yang baru inilah, Syamsudin dididik belajar agama oleh ayah tirinya dan ia pun belajar mengaji kepada seorang guru agama.
Ketika Syamsuddin menginjak usia 16 tahun, ia meminta izin kepada orang tuanya untuk pergi merantau. Permintaan itu dikabulkan oleh kedua orang tuanya. Pada awal-awal perantauannya, nasib Syamsiddin sangat beruntung karena ia langsung mendapat pekerjaan dan majikannya mengangkatnya sebagai anak. Namun, ia harus meninggalkan rumah orang tua angkatnya ketika ada seorang gadis teman sekerja yang menaruh hati kepadanya. Gadis itu berusaha menggoda Syamsuddin untuk melakukan perbuatan terlarang. Namun, karena keimanan dalam diri pemuda itu tidak mudah tergoyahkan. Syamsuddin berhasil mencegah dirinya dan godaan nafsu. Karena merasa sakit hati, wanita itu kemudian memfitnah Syamsuddin, sehingga pemuda itu dikeluarkan dari pekerjaannya.
Syamsuddin meneruskan perantauan ke Malaka. Di tempat ini pun ia mempunyai majikan yang menyayanginya. Bahkan, mereka menganggap Syamsuddin seperti anaknya sendiri. Majikannya Semakin mempercayai dan menyayangi dirinya ketika ia berhasil menyelamatkan Haji Salwah, anak gadis majikannya dari kobaran api. Setelah kejadian itu, Haji Salwah menaruh hati kepadanya dan majikannya pun menyetujuinya. Namun, karena anak mereka sudah menjadi haji, maka majikannya memerintahkan Syamsuddin untuk menunaikan ibadah haji, ke Mekah. Hal itu dilakukan untuk menghindari gunjingan orang.
Syamsuddin pun berangkat ke Mekah dengan menggunakan kapal laut. Dalam perjalanan menuju kota tersebut, ia bertemu dengan Jamin, salah seorang sahabatnya. Sejak saat itu, keduanya selalu tampak bersama-sama dalam keadaan susah dan senang. Ketika dompet Jamin hilang dicuri orang, Syamsuddin membantu sahabatnya dengan berjualan rujak di atas kapal agar uang Jamin terkumpul kembali untuk melanjutkan perjalanannya. Setelah itu, mereka melanjutkan perjalanan ke Mekah dan sampai di kota itu sebulan kemudian.
Setelah selesai melaksanakan ibadah haji, Syamsuddin harus berpisah dengan Jamin karena pemuda itu bermaksud untuk menuntut ilmu di kota Mekah. Syamsuddin menginap di Pulau Pinang. Di penginapan ini, ia bertemu dengan Abdul Fatah yang mengenal keluarga Haji Salwah. Syamsuddin menceritakan rencana pernikahannya dengan Haji Salwah kepada lelaki itu. Ternyata Abdul Fatah pun mencintai Haji Salwah dan ia bermaksud untuk menggagalkan rencana pernikahan Syamsuddin. Ia mengatakan bahwa Haji Salwah telah menikah dengan orang lain beberapa saat setelah kepergian Syamsuddin. Namun, Syamsuddin tidak mempercayai kabar itu.
Mengetahui siasatnya tidak berhasil, Abdul Fatah kemudian menjalankan siasatnya yang kedua. Ia berusaha merekayasa sebuah tabrakan yang menyebabkan Syamsuddin mengalami luka parah dan harus menjalani perawatan di rumah sakit, sedangkan ia sendiri hanya mengalami luka ringan. Ia kemudian membawa barang-barang milik Syamsuddin dan mengatakan kepada keluarga Haji Salwah bahwa Syamsuddin telah meninggal. Dengan demikian, rencana pernikahannya dengan Haji Salwah akan berjalan mulus.
Siasatnya itu hampir berhasil kalau saja Jamin tidak segera pulang ke tanah air dan menerangkan perihal yang sebenarnya kepada keluarga Haji Salwah. Pemuda itu telah mengetahui semua akal bulus Abdul Fatah dan sahabatnya, Syamsuddin. Pada mulanya ia juga mempercayai kabar kematian Syamsuddin, namun salah seorang temannya memberitahukan bahwa Syamsuddin sedang dirawat di srurnah sakit. Ia pun segera menengok Syamsuddin dan saat itulah ia mengetahui permasalahan yang sebenarnya.
Atas penipuan yang dilakukannya, Abdul Fatah, dijatuhi hukum penjara selama 6 tahun. Sementara itu, setelah sembuh, Syamsuddin kembali ke tanah airnya dan melangsungkan pernikahan dengan Haji Salwah.
Komentar :
Menurut kami, dari sisi positifnya cerita ini mengajarkan kami bahwa jika kami berprilaku baik dan selalu mentaati ajaran-ajaran-Nya maka akan mendapatkan balasan yang baik pula. Dan dari sisi negatifnya jika kita melakukan hal yang buruk dan mencelakakan orang lain maka kita akan mendapatkan balasan yang buruk pula.
Kelebihan :
-          Dari cerita ini dapat memotivasi kita untuk berprilaku baik.
-          Dapat mengajarkan kami arti dari kesabaran, ketaqwaan, kejujuran dan perbuatan baik lainnya
-          Alurnya maju-mundur-maju-mundur
-          Menarik untuk dibaca
Kekurangan:
bahasanya melayu klasik jadi agak susah dimengerti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar